Monday, May 6, 2013

Sinopsis Reply 1997 Episode 4

EPISODE 4

Sabtu, 28 September 1997
Korea VS Jepang


Ayah Shi Won yang sedang menanti pertandingan bola antara Korea vs Jepang bertanya pada istrinya mengenai pemesanan Ayam Goreng, Ibu Shi Won menjawab bahwa Shi Won yang memesannya, "Shi Won. Apa kau memesannya?" Shi Won yang berada di dalam kamar bersama Yoo Jung pun langsung terkejut karna ia lupa memesannya. Shi Won bertanya panik pada Yoo Jung, "Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memesannya sekarang?" Yoo Jung mengatakan bahwa jika Shi Won memesannya sekarang mungkin ayam itu akan sampai pada Piala dunia tahun depan.



Akhirnya Shi Won memiliki sebuah ide. Ia keluar dari dalam kamar dan mengakui kesalahannya, "Aku lupa memesannya pagi ini karna bermain dengan Yoo Jung. Maafkan aku. Ini salahku. Maaf pada Ibu yang telah membuat salad untuk dimakan bersama Ayam. Maaf pada Ayah yang melewatkan makan siangnya dengan Ayam. Dan maaf pada Yoon Jae yang gila Ayam. Aku sungguh meminta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Setelah berkata begitu, Shi Won kembali menutup pintu dan masuk kedalam kamar. Ayah Shi Won yang mendengarnya hanya bisa berdecak, "Wow, putriku sangat keren tanpa malu ia mengakui kesalahannya."




Setelah masuk kembali kedalam kamar, Yoo Jung menyambutnya, "Apa itu bekerja?" Shi Won mengangguk, "Tentu saja. Apa kau tau strategi apa yang terbaik? Selalu menghadapi kenyataan. Mereka mungkin mengira kau akan berbohong, tapi jika kau berkata jujur, mereka tidak akan tau apa yang harus dikatakan." Yoo Jung langsung berseru memuji Shi Won.

Mereka kembali membuka majalah yang berisi banyak poster H.O.T, di majalah itu ada poster seorang wanita dan mereka pun mulai panik jika H.O.T menyukai wanita itu. Sih Won dan Yoo Jung pun berharap bahwa mereka akan tinggal di Seoul dan menjadi Celebrity juga. Membicarakan mengenai Seoul, Shi Won jadi ingat mengenai chattingnya dengan pria Seoul, "Aku kemarin chat dengan seorang pria Seoul dan dia berfikir bahwa Busan ini adalah kota kecil." 



Rumah Shi Won kedatangan tamu, Yaitu Hak Chan. Ayah Shi Won sempat kebingungan saat melihat Hak Chan karena ia belum mengenalnya. Yoon Jae yang berada di ruang tengah pun menjelaskan bahwa Hak Chan dari Seoul. Hak Chan menyapa Ayah Shi Won dan mengatakan bahwa ia kerap kali melihat Ayah Shi Won di TV. Ayah Shi Won senang mendengarnya dan langsung memuji Hak Chan. Ayah Shi Won bertanya, "Apa kau kemari untuk menonton bola?" Hak Chan mengangguk memberi jawaban. Ayah Shi Won mengatakan bahwa menonton bola akan terasa lebih menyenangkan jika bersama-sama.

Ayah Shi Won kembali dibuat kebingungan saat Joon Hee pun ikut datang. Yoon Jae mengenalkan bahwa itu adalah Joon Hee, orang yang disenangi Ibu Shi Won. Ayah Shi Won pun langsung memuji Joon Hee, "Kau tampan. Terlihat sangat lelaki." Yoon Jae justru mencibir dari belakang, "Tetapi bersikap seperti wanita." Joon Hee hanya tersenyum dan kemudian menanyakan keberadaan Ibu Shi Won, setelah melihat Ibu Shi Won berada di dapur, ia pun ikut pergi ke dapur untuk membantu.

Selanjutnya yang datang adalah Sung Jae. Namun Ayah Shi Won tidak terlihat penasaran dengan Sung Jae. Saat datang, Sung Jae sudah banyak omong dan hal itu menganggu Ayah Shi Won. Yoon Jae awalnya mau mengenalkan Sung Jae, namun Ayah Shi Won menjawab bahwa ia sudah tau Sung Jae. Mendengar Sung Jae banyak berbicara, Ayah Shi Won menawarkan sebuah kesepakatan, "Jika kau tetap diam selama pertandingan, aku akan memberikan pemukul milik Park Jung Tae." Sung Jae terlihat tidak percaya mendengarnya, "Benarkah? Dan juga sarung tangannya?" Ayah Shi Won marah-marah dan mengatakan bahwa ia hanya akan memberikan pemuluk yang dipakai Park Jung Tae saat pertandingan. Sung Jae memikirkan hal itu dan mulai tidak banyak bicara.



Joon Hee membantu Ibu Shi Won yang sedang membuat salad. Ia tiba-tiba bertanya pada Ibu Shi Woon, "Ahjumma, Apakah kau memulai memakai masker?" Ibu Shi Won terkejut, "Wo? Bagaimana kau tau?" Joon Hee tersenyum dan memuji kulit Ibu Shi Won yang terlihat lebih baik sekarang, dan mungkin nanti Ibu Shi Won akan semakin tampak muda seperti berumur 20 tahun. Ibu Shi Won senang mendengarnya dan memuji Joon Hee, "Joon Hee, kau memiliki kata-kata yang indah. Aku berharap memiliki putra sepertimu atau suami yang manis sepertimu." Ibu Shi Won sengaja mengeraskan suaranya agar Ayah Shi Won dapat mendengarnya. Ibu Shi Won kembali berkata, "Aku berharap Shi Won dapat bertemu suami yang baik sepertimu." Joon Hee hanya tersenyum menanggapinya. Sementara itu di belakang Joon Hee, Yoon Jae terlihat tidak suka mendengarnya.





Joon Hee masuk kedalam kamar Shi Won untuk menawarkan salad, tapi ternyata SHi Won dan Yoo Jung terlihat sedang asik di depan komputer. Shi Won heboh saat menceritakan bahwa ia menerima pesan dari pria Seoul yang kemarin chat dengannya, "Aku mendapatkan surat darinya!! 'Maafkan aku jika aku menyinggungmu. Aku tidak terlalu banyak tau mengenai Busan. Maafkan aku. Jika kau memaafkan, aku akan menunggumu jam 2 siang'" Yoo Jung bertanya, "Ah apakah dia mengajakmu berkencan? Kau bisa mengencani pria Seoul!" Joon Hee ikut senang dan ia menangkup wajah Shi Won pada kedua tangannya, "Semoga sukses!"

Yoon Jae masuk kedlam kamar dan ia melihat kedekatan Joon Hee dan Shi Won. Yoon Jae berkata bahwa pertandingan bola sudah mau dimulai. Yoo Jung terlihat bersemangat dan bersiap keluar kamar. Yoon Jae kembali berkata bahwa komputer juga buruk bagi kesehatan. Setelah berkata begitu, Yoon Jae dan Yoo Jung keluar kamar Shi Won. Shi Won bertanya pada Joon Hee, "Apa kau masih tetap menyukainya?" Joon Hee hanya menjawab dengan senyuman. Kemudian Joon Hee mengingatkan bahwa  itu sudah mau jam 2, jadi sebaiknya mereka mulai masuk ke chat room seperti yang di katakan oleh pria Seoul.




Saat memasuki chat room, ternyata pria itu sudah menanti dan mengirimkan chat terlebih dahulu pada Shi Won. "Maaf mengenai kemarin. Maafkan aku. Aku adalah Junior di Korea University. Aku masih cukup muda karena aku ada di ROTC. Aku kelas 1995." Shi Won bertanya pada Joon Hee, "ROTC itu apa?" Joon Hee menjelaskan, "Itu semacam murid tentara. Ah bukankah mimpimu adalah menikah dengan pria yang berseragam?" Shi Won menjawab, "Ya." dan tersenyum.





Pertandingan sudah mau dimulai dan semuanya sudah berkumpul kecuali Joon Hee dan Shi Won yang masih berada di dalam kamar. Yoo Jung bertanya pada Yoon Jae, "Pertandingan ini sangat penting kan?" Yoon Jae menjawab singkat, "Ya." Yoo Jung kembali bertanya, "Bagimana jika kita kalah?" Lagi-lagi Yoon Jae menjawab singkat, "Semuanya berakhir." Yoo Jung hanya mengangguk mengerti dan bertanya lagi, "Bagaimana dengan formasi 4-4-2?" Kini Yoon Jae tidak menjawab. Ia terlihat memikirkan Joon Hee dan Shi Won yang belum keluar kamar juga. Yoo Jung berbisik pada Yoon Jae dan menceritakan mengenai pria Seoul, "Shi Won sepertinya akan berkencan dengan pria Seoul. Dia bahkan berada di ROTC." Yoon Jae semakin dibuat khawatir mendengarnya.

Sementara itu Sung Jae mendatangi Ayah Shi Won dan ia mengatakan bahwa ia akan menerima tantangan Ayah Shi Won untuk terdiam sepanjang pertandingan demi mendapat tongkat pemukul baseball.





Shi Won membaca chat yang dikirimkan oleh pria Seoul itu, "'Aku penasaran apakah suaramu secantik namamu. Berapa nomor telfonmu? Aku akan menghubungi.' Dia mengatakan akan menelfon." Joon Hee menjawab bahwa pria itu memiliki inisiatif terlebih dahulu. Shi Won bertanya ragu, "Haruskah aku mengatakannya?" Joon Hee mengangguk setuju.




Pertandingan sudah dimulai dan Sung Jae sudah mulai terdiam juga. Ayah Shi Won kini bertanya banyak hal pada Hak Chan yang terlihat bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Ayah Shi Won.



Tae Woong sedang pergi bersama teman-temannya untuk menghadiri pernikahan teman mereka. Teman Tae Woong berkomentar pada Tae Woong, "Kau adalah pria tampan dari Busan. Kau masih sendiri? Berhentilah datang pada pernikahan orang lain. Carilah seseorang dan memulai semuanya. Siapa sangka orang sepertimu akan stuck di Busan. Ayo datanglah ke Seoul." Tae Woong hanya menjawab bahwa ia mungkin akan ke Seoul setelah kelulusan Yoon Jae. Saat berjalan-jalan, Tae Woong dan teman-temannya melihat ada pelukis jalanan dan hal ini membuat Tae Woong kembali mengingat masa lalunya.



FLASHBACK

1992. Seoul

Tae Woong sedang bersama Song Joo untuk dilukis. Tae Woong bertanya, "Siapa yang akan memiliki lukisan aslinya?" Song Joo menjawab bahwa ia yang akan memilikinya karena ia sangat menyukai Tae Woong. Tae Woong balas berkata bahwa ia juga akan menyimpan lukisan asli. Song Joo mencium pipi Tae Woong dan bertanya, "Apa kau juga begitu menyukaiku huh?" Tae Woong menjawab, "Aku sudah mengatakannya padamu."

Setelah hasil lukisannya selesai. Tae Woong meminjam pensil pada pelukis dan menuliskan sesuatu di atas lukisan itu. Tae Woong lalu memberikannya pada Song Joo. Song Joo tersenyum membacanya, "Song Joo, Marry to me." Song Joo tertawa dan kini ia yang mengoreksi Tae Woong, "Marry me!"




FLASHBACK END

September 1997
Busan.

Pertandingan sudah dimulai namun Joon Hee dan Shi Won belum juga keluar dari dalam kamar. Yoon Jae pun berteriak memanggil mereka, "Sung Shi Won!! Keluar! Pertandingan sudah dimulai!" Setelah dipanggil, akhirnya Shi Won dan Joon Hee pun keluar dari kamar dan ikut bergabung menonton pertandingan.

Ibu Shi Won datang sambil membawa ember besar berisi salad. Melihat Sung Jae yang diam saja, Ibu Shi Won pun penasaran, "Kenapa dia begitu diam?" Ayah Shi Won pun menjelaskan bahwa ia menukar mulut Sung Jae dengan pemukul dari Park Jung Tae jadi Sung Jae tidak boleh berbicara hingga pertandingan berakhir. Ibu Shi Won berkomentar bahwa hal itu sepertinya mustahil. 





Saat memakan salad, Yoon Jae selalu menyisihkan mentimun hingga Ibu Shi Won memarahinya, "Berhenti memisahkan timun!" Mendengar hal itu pun akhirnya Yoon Jae memberikan piring saladnya pada Shi Won. Joon Hee yang duduk disisi Shi Won bertanya, "Kenapa dia belum menelfon?" Shi Won menjawab bahwa pria Seoul itu akan menelfon setelah pertandingan selesai. Yoon Jae yang duduk diatas kursi sendiri pun tiba-tiba protes pada Joon Hee karna kepala Joon Hee menghalangi pandangannya ke TV. Akhirnya Yoo Jung pun menarik Joon Hee ke sisinya agar pandangan Yoon Jae tidak terhalang, dan hal itu juga membuat jarak antara Joon Hee dan Shi Won menjauh. Shi Won melihat Yoon Jae dan ia  menjadi kesal, "Yak turunlah! Menguasai sofa seorang diri." Yoo Jung kembali meredakan suasana dengan dia ikut duduk di atas sofa, disamping Yoon Jae.


Pertandingan berjalan dengan sangat tegang. Yoon Jae bahkan sampai memeluk Joon Hee. Joon Hee yang menyukai Yoon Jae pun hanya bisa terdiam karena gugup. Di saat yang sama juga Hak Chan merasa gugup saat Yoo Jung terus memainkan rambutnya, padahal ia tidak begitu suka jika berada di dekat wanita karna selalu merasa malu.





Mereka semua bersama-sama menyaksikan pertandingan bola. Ditengah pertandingan ada pertugas pengantar Ayam yang datang. Mereka semua terlihat bingung karna tidak ada satupun yang memesan ayam. Pengantar Ayam mengatakan bahwa ia mengirimkan pesanan Ayam untuk umah no 8, namun rumah Shi Won adalah nomor 6. Yoon Jae berteriak pada pengantar Ayam. "Kami Tidak....." Shi Won dengan cepat membekam mulut Yoon Jae, "Ayo kita makan ayam." Yoon Jae mengatakan bahwa Ayam itu bukanlah milik mereka. Namun Ibu Shi Won datang dan membawa dompet, ia mengatakan bahwa kali ini mereka bisa makan ayam. Ibu Shi Won menemui pengantar Ayam dan masuk kembali dengan membawa beberapa box ayam untuk dimakan bersama.

Yoon Jae berkomentar bahwa Ayam itu berasal dari Hadori Chicken, tempat mereka biasanya memesan. Dan pasti nanti Hadori Chicken akan menghubungi mereka untuk mencari tau. Ibu Shi Won menjawab santai bahwa mereka tidak akan mengangkat telfonnya. Namun Shi Won berkata pelan, "Tapi, Pria Seoul akan menelfon...." Dan Yoon Jae mendengarnya.




Pertandingan bersisa 8 menit lagi dan Korea tertinggal 1-0 dari Jepang. Ayah Shi Won sudah tidak berharap banyak dan ia pun meninggalkan ruang TV. Yoon Jae juga mengajak Hak Chan untuk pergi. Yoo Jung dan Shi Won masuk kedalam kamarnya. Joon Hee pun ikut pergi. Ibu Shi Won pergi ke dapur untuk membersihkan sisa makanan. Hanya Sung Jae yang tersisa di ruang TV sendirian.

Dan tiba-tiba saja Sung Jae berteriak riang melihat Korea akhirnya mencetak gol. Semua orang yang awalnya sudah pergi pun kembali ke ruang TV dan ikut berteriak bersama. Ayah Shi Won mengatakan pada Sung Jae bahwa Sung Jae gagal mendapatkan tongkat pemukul karna Sung Jae akhirnya berbicara sebelum pertandingan selesai. Sung Jae menjawab, "Aku tidak membutuhkan tongkat pemukul. Kita baru saja mencetak gol!!" Akhirnya Ayah Shi Won pun sepakat bahwa ia akan tetap memberikan tongkat pemukul pada Sung Jae. Sung Jae berteriak senang dan ia pun kembali banyak berbicara.





Tidak disangka ternyata Korea kembali mencetak gol dan semuanya berteriak senang. Yoo Jung yang terlalu senang sampai memeluk Hak Chan yang hanya bisa terdiam karena merasa gugup di dekat Yoo Jung. Shi Won pun sama, ia ikut senang dan langsung memeluk Joon Hee. Yoon Jae yang melihatnya merasa cemburu.

Aku mengetahuinya sekarang. Saat kau memulai menyukai seseorang, kau akan sullit untuk behenti menatapnya. Tidak ada hasil tanpa usaha. Kau tidak akan mendapatkannya jika hanya berdiam diri. Tidak ada lagi permainan yang adil.




Saat mereka sedang bersama merayakan kemenangan Korea, telfon rumah berbunyi dan semuanya langsung hening. Yoo Jung berkata bahwa sepertinya yang menelfon adalah Hadori Chicken. Shi Won hendak mengangkat telfon namun Ibu Shi Won melarangnya. Karna bingung, akhirnya Yoon Jae yang mengangkat telfon, "Ya. Maafkan aku. Kami akan memeriksanya lain kali. Ah tidak ini bukan salah pengantar ayam, ini salahku. Ya aku mengerti dan menyesal. Terima kasih telah mengerti dan maafkan kami." Yoon Jae kemudian menutup telfonnya. Mendengar pengakuan Yoon Jae, Ibu Shi Won dan Ayah Shi Won pun memuji keberaniannya untuk mengakui kesalahan. Akhirnya Yoon Jae mendapatkan tepuk tangan dari semuanya.

Tapi ternyata yang tadi menelfon bukanlah Hadori Chicken. Yang menelfon adalah pria Seoul yang niatnya menghubungi Shi Won.

Tidak ada lagi permainan yang adil.





FLASHBACK

September 1992. Busan.

Song Joo memaksa Tae Woong untuk ikut bersamanya pergi. Namun Tae Woong mengatakan bahwa dirinya tidak bisa pergi sekarang karena ia harus menonton pertandingan baseball club yang dilatih oleh Ayah Shi Won, krna jika ia tidak datang maka Ayah Shi Won akan kecewa padanya.  Song Joo terus merengek dan mengajak Tae Woong untuk pergi bersamanya dan masuk kedalam bis. Tae Woong mengeluarkan walkmant dan memberikannya pada Song Joo. Song Joo bertanya, "Apa kau memberikan ini padaku?" Tae Woong mengangguk, "Ini adalah barang terakhir pemberian Ayahku. Dengarkan ini selama di bis." Song Joo pun akhirnya menyetujui jika Tae Woong tidak pergi bersamanya, namun ia tetap meminta Tae Woong untuk segera menyusulnya.



Pertandingan baseball sudah selesai dan club yang dilatih oleh Ayah Shi Won berhasil menang. Ayah Shi Won langsung menelfon Ibu Shi Won dengan gembira. Namun kegembiraannya langsung hilang saat melihat berita di TV mengenai kecelakaan Bis yang menewaskan lima orang mahasiswa, salah satu yang meninggal adalah Song Joo. Di telfon, Ibu Shi Won meraung menangis, "Kenapa ini bisa terjadi pada Song Joo kita......" 

Tae Woong masuk kedalam ruangan pelatih untuk mengucapkan selamat pada Ayah Shi Won. Ayah Shi Won menatap Tae Woong dalam, "Tae Woong, Song Joo....." Tae Woong mengalihkan perhatiannya pada tv dan ia terdiam saat mengetahui bahwa Song Joo tewas dalam kecelakaan bis.





FLASHBACK END


Ayah Shi Won mengatakan bahwa ia akan meneraktir makan malam karena Korea memenangkan pertandingan bola, maka dari itu ia memerintahkan Sung Jae untuk mengambil dompet di kamarnya. Sung Jae membuka pintu kamar, namun Yoo jung dengan cepat mengatakan bhwa itu adalah kamar Kakaknya Shi Won(Song Joo). Sung Jae pun kembali menutup kamar. Dan terlihat di dalam kamar Song Joo masih ada lukisan dirinya dan Tae Woong.



Saat Tae Woong berjalan menuju rumahnya, Shi Won memanggilnya dari belakang. Shi Won berkata bahwa ia baru pulang dari rumah Yoo Jung. Shi Won melihat diskman yang di bawa oleh Tae Woong dan ia penasaran, "Oppa kau membeli ini? Bolehkah aku mendengarnya?" Tae Woong mengangguk dan menyerahkannya pada Shi Won. Shi Won mendengar lagu itu dan ternyata lagu itu adalah lagu favoritenya Song Joo. Shi Won tiba-tiba bertanya, "Wow ini bahkan lebih baik dari walkman. Bisakah kau memberikan ini untukku?" Tae Woong terdiam sesaat karenadia tiba-tiba mengingat Song Joo, "Apa?" Shi Won  kembali berkata, "Aku akan mendengarkan lagu H.O.T dengan ini. Kumohon, bisakah kau memberikan ini untukku?" Tae Woong tersenyum dan mengangguk memperbolehkan. Shi Won tersenyum senang dan langsung pergi pulang. Tae Woong lagi-lagi terdiam melihat kepergian Shi Won.





Seoul 2012
Reuni Alumni SMA Kwang An

Shi Won sedang sibuk dengan ipadnya saat Tae Woong datang ke acara Reuni. Murid-murid yang lain pun langsung menyapa Tae Woong karna dia adalah guru mereka dahulu. Tae Woong duduk disisi Shi Won yang masih tampak tak sadar akan kehadirannya. Melihat Shi Won yang asik sendiri, Tae Woon menyentuh puncak kepalanya dan tersenyum.


Dalam pertemuan ini, di meja ini, akan ada sepasang kekasih yang mengumumkan pertunangan mereka.






Sinopsis Reply 1997 Episode 3

July 1997
Busan


Lagi-lagi terlihat kedua orang tua Shi Won sedang bertengkar. Ayah Shi Won menggerutu kesal karna sikap Shi Won, "Bagaiman abisa kau bersikap seperti ini pada ayahmu? Aigoo aku bahkan tidak percaya bahwa dulu aku bahagia saat kau lahir." Mendengar ucapan itu, Ibu Shi Won tidak terima dan balas berkomentar, "Apa yang kau katakan pada putriku? Berhentilah menyakiti gadis kecilku!!" Ayah Shi Won tertawa meremehkan, "Apa kau sudah gila?" Ibu Shi Won menjawab, "Ya! Aku tidak takut jika kau memukulku. Jika kau melakukannya, maka aku akan mengatakan pada semua orang bahwa pelatih baseball memukulku!!" Ayah Shi Won hanya diam menatap istrinya kesal.



FLASHBACK


3 Hari yang lalu.
Seoul Station

Dan Ji dan Shi Won berada di Stasiun Seoul. Mereka sedang sama-sama merencanakan bagaimana caranya untuk datang ke rumah Idola merela. Dan Ji yang akan pergi kerumah Moon Hee Joon berkomentar bahwa Shi Won pasti akan kesulitan bertemu Tony karena Tony lebih sibuk dari pada Hee Joon. Namun Shi Won bersikukuh bahwa dia tidak akan pulang ke rumah jika ia tidak bertemu dengan Tony.



Shi Won kini sudah berada di depan rumah Tony. Dan ternyata yang datang kerumah Tony bukan hanya Shi Won. Fans lainnya pun berada di depan rumah Tony dan setia menunggu. Saat Mobil Tony datang, para fans pun langsung berteriak histeris. "Lihatlah itu pocari!!" (Pocari nama mobil Tony). Mereka lalu berlari mendekati mobil Tony dan mulai menayakan banyak hal, "Oppa, Bagaimana Amerika?" Tony yang keluar dari dalam mobil pun menjawabnya, "Baik. Dan aku tidak ada rencana untuk kembali sementara waktu ini. Jadi kalian pulanglah." Setelah berkata seperti itu, Tony pun masuk kedalam rumahnya. Shi Won yang tidak mendengar ucapan Tony pun bertanya pada fans lainnya, "Tadi Oppa mengatakan apa?" Namun fans itu menatap sinis pada Shi Won, "Tidak mengatakan apa-apa." Shi Won kembali menggerutu dan mengatakan bahwa ia yakin bahwa tadi Tony mengatakan sesuatu.



Jam 9 Malam. Depan rumah Tony.


Shi Won duduk setia menunggu Tony bersama beberapa fans lainnya. Bahkan ia membawa semprotan untuk nyamun saat ia digigiti nyamuk.

Jam 6 Pagi. Depan rumah Tony.

Shi Won tidak juga kunjung pulang. Ia tetap berada di depan rumah Tony. Bahkan ia menginap semalaman di dalam kardus.

Jam 1 Siang. Convenience Store dekat rumah Tony.

Shi Won sedang makan ramen. Dan lagi-lagi is bertekad bahwa ia tidak akan pulang dengan seperti ini.





Jam 9 Malam. Depan pintu masuk rumah Tony.


Shi Won nekat untuk memanjat pagar dinding rumah Tony demi masuk kedalamnya. Pintu rumah Tony terlihat terbuka dan ada anjing kecil keluar dari dalamnya. Tony yang hendak mengambil anjingnya itu terkejut saat melihat ada Shi Won. Tony berdecak kesal dan hendak menutup pintu rumah, namun Shi Won segera mencegahnya, "Tunggu. Aku datang dari Busan!" Tony pun membalas, "Dan aku datang dari Amerika!" Tony langsung menutup pintu dengan kasar.



Shi Won tertunduk sedih dan mulai menyalahkan dirinya sendiri, "Sung Shi Won, kau pasti sudah menakutinya. Kau seharusnya tidak melakukan ini semua padanya. Dia pasti lelah dan ingin beristirahat. Dasar gadis gila! Sekarang bagaimana bisa aku bertemu lagi dengannya?"

Dari arah belakang tiba-tiba ada panggilan dari Tony padanya, "Hey Busan!!" Shi Won dengan cepat berbalik dan menghampiri Tony. Pada akhirnya Shi Won pun mendapatkan tanda tangan Tony di bajunya. Tony mengingatkan pada Shi Won untuk tidak lagi datang kerumahnya. Shi Won kembali menangis, "Oppa, I Love You." Tony tersenyum dan mengelus puncak kepala Shi Won dan menenangkannya agar tidak menangis.


FLASHBACK END....


Ayah Si Won terus marah-marah di rumah, "Ya! Perlakukan ayahmu ini seperti kau memperlakukan Tony!" Dan seperti biasa, Ibu Shi Won akan terus membela Shi Won, "Kau membuatnya takut kembali ke sekolah!!" Namun Ayah Shi Won tidak mempedulikannya dan terus marah-marah karena kejadian Shi Won pergi ke Seoul selama beberapa hari dan tanpa memberikan kabar sama sekali. Shi Won yang duduk di ruang tengah hanya trdiam saja mendengar Ayahnya marah. Dan terlihat rambut Shi Won yang acak-acakan karna di potong paksa oleh Ayahnya.



2012, Seoul.
Reuni Alumni SMA Kwang An.

Yoo Jung melihat HPnya untuk mengecek tiket konser Ulala Session. Yoo Jung menawarkan pada Shi Won untuk ikut nonton juga. Shi Won lalu berkomentar bahwa jaman sekarang tiket pun dapat di pesan melalui ponsel. Berbeda sekali dengan jaman dulu dimana mereka harus menunggu di depan bank sepanjang malam. Yoo Jung setuju akan hal itu. 

Di Restaurant, sebuah lagu diputar. Shi Won tiba-tiba berkata pada Yoon Jae bahwa itu adalah lagu yang selalu dinyanyikan oleh Yoon Jae. Yoon Jae mendengarkan lagu itu dan perlahan ia mulai tersenyum.




EPISODE 3
Apa yang kau lihat, bukanlah segalanya.


July 1997
Busan.

Yoon Jae sedang mendengarkan sebuah pesan untuknya. Dan ternyata isi pesannya hanyalah sebuah rekaman lagu. Yoon Jae kembali menatap beeper-nya dan penasaran pada orang yang mengiriminya rekaman lagu itu, "1004? Siapa ini?" (Rekaman lagu yang dikirim, sama dengan lagu yang di putar di Restaurant)



Ibu Shi Won sudah menyiapkan sarapan pagi, dan ia pun berteriak memanggil Shi Won untuk turun dan sarapan bersama sebelum Shi Won pergi sekolah. Ayah Shi Won menanyakan kimchi yang dibuat oleh Ibunya, dan Ibu Shi Won menjawab bahwa kimchi itu sudah habis, jadi untuk sementara Ayah Shi Won harus bisa makan tanpa kimchi. Ayah Shi Won terus protes dan membanggakan Ibunya, "Telfon Ibuku! Pinta ia membuatkan kimchi. Dia akan langsung mengirimkannya untuk kita." Karna kesal, Ibu Shi Won pun membentaknya, "Cukup!!" Ayah Shi Won kembali marah-marah, "Tidak ada Ibu yang sepertinya. Bahkan ia tidak pernah berbicara buruk mengenai dirimu. Di usianya yang sudah tua, ia masih tetap mengirimi kimchi untukku. Ini membuatku ingin menangis." Ibu Shi Won mengambil mangkuk nasi dan makanan yang akan di makan Ayah Shi Won dan membawanya pergi, "Berhentilah makan! Dan pergi pada Ibumu!!"Ayah Shi Won mulai berteriak menangis dan memanggil Ibunya, "Itu yang aku rencanakan juga! Tapi berani sekali kau memperlakukan suamimu seperti ini!! IBU!!!"



Yoon Jae yang baru masuk kedalam rumah pun terlihat bingung mendengar suara tangisan Ayah Shi Won, "Apa yang terjadi?" Shi Won tidak menjawab dan langsung menarik Yoon Jae keluar rumah. Terlihat Shi Won dengan rambut pendek barunya akibat dipotong oleh Ayahnya.  Di luar rumah, Yoon Jae bertanya, "Apa yang telah kau lakukan?" Shi Won menjawab bahwa kali ini Ayahnya marah bukan karena dirinya. Yoon Jae tidak percaya dan terus menyalahkan Shi Won, "Jika bukan kau, lalu siapa lagi? Lagipula bagaimana bisa kau pergi ke Seoul tanpa mengatakan appaun terlebih dahulu?" Shi Won kesal dan memarahi Yoon Jae, "Aku tau! Aku tau! Aku sedang dalam mood yang buruk, jadi tinggalkanlah aku sendiri!!"




Saat mendekati sekolah, Joon Hee menyapa Shi Won dan Yoon Jae. Mereka pun berjalan bersama-sama kesekolah. Joon Hee memuji model rambut baru Shi Won yang tampak seperti Audrey Hepburn. Joon Hee lalu melihat raut wajah sedih Shi Won dan ia bertanya, "Kenapa? Kau terlihat sedih." Shi Won menjawabnya, "Orangtuaku bertengkar setiap harinya. Dan mereka kembali bertengkar pagi ini. Mereka memarahiku kemarin dan kembali membahasnya hari ini. Hah aku akan pergi ke pengadilan dan mengatakan bahwa orang dari Provinsi Gyeongsang dan Jeolla dilarang menikah." Yoon Jae yang mendengar percakapan itu berkomentar bahwa disetiap pertengkaran pastilah ada alasannya. Maksud ucapan Yoon Jae itu adalah menyindir Shi Won yang merupakan alasan orang tuanya bertengkar. Shi Won menatap kesal pada Yoon Jae dan berkomentar, "Dia benar-benar menyebalkan!!"

Masuk kedalam sekolah, Joon Hee menawarkan pada Shi Won untuk sarapan bersama dan ia juga akan meneraktir Shi Won. Shi Won setuju dan langsung pergi bersama Joon Hee meninggalkan Yoon Jae.


Yoon Jae yang tidak ikut sarapan pagi pun langsung masuk kedalam kelasnya. Di dalam kelas terlihat Sung Jae yang sedang bermain tamagotchi. Yoon Jae berkomentar, "Bukankah kau sudah terlalu tua untuk bermain seperti itu?" Sung Jae balas menjawab, "Seseorang yang dingin sepertimu tidak akan mengerti!"




Joon Hee bertanya pada Shi Won mengenai pertengkarannya dengan Yoo Jung yang belum juga berbaikan. Shi Won menjawab bahwa ia sebanarnya marah bukan karna Yoo Jung menyukai Seche Kies, tapi marah karena Yoo Jung menyembunyikan sesuatu darinya. Dan dia tidak mau berteman dengan seseorang yang suka berbohong.




Saat di lorong kelas, Shi Won menghentikan langkahnya karna ia melihat ada Yoo Jung di sisi ujung lorong. Yoo Jung melepaskan topi yang ia kenakan dan terlihat model rambutnya yang sama dengan model rambut Shi Won. Aku akan memotong rambutku demi temanku. Shi Won pun akhirnya tersenyum dan berbaikan dengan Yoo Jung. Dan suasana haru diantara mereka langsung hancur saat Sung Jae tiba-tiba datang menganggu.




Sung Jae sedang mendapatkan giliran piket. Ia harus menghapus papan tulis, mengantar susu, dan kegiatan lainnya. Sung Jae yang kelelahan pun bertanya pada temannya, "Apa kau pernah dengar bahwa seseorang yang melakukan piket kelas mati karena bekerja keras?" 




Guru mulai masuk kedalam kelas dan membawa seorang murid baru dari Seoul. Sung Jae mengolok-ngolok murid baru itu dari bangkunya. Guru pun mengatakan pada murid dikelas agar tidak menganggu murid baru itu hanya karna aksen bicaranya. Guru kemudian mempersilahkan murid baru itu untuk memperkenalkan diri.

Murid baru itu berjalan ke tengah kelas dan mulai memperkenalkan diri, "Aku dari Seoul. Dulu bermain baseball dan basket di Sekolah Menengah Gangnam. Namaku Do Hak Chan. Pindah ke busan karna tugas Ayahku di militer. Walaupun semuanya terasa tidak familiar, namun aku harap kita bisa berteman baik." 

Dari bangkunya, Sung Jae kembali mengejek Hak Chan, "Aksen bicaramu sangat tidak familiar. Aku rasa kita tidak bisa berteman baik." Guru memanggil Sung Jae yang menjadi pertugas piket kelas dan beliau meminta Sung Jae untuk mengantar Hak Chan berkeliling sekolah. Sung Jae mengiyakan perintah itu. Hak Chan pun mulai duduk di bangku belakang Sung Jae. Lagi-lagi Sung Jae mengejek Hak Chan dengan menggunakan aksen bicara Busan dan berbicara cepat, "Aku sedang sibuk karna tugas piketku jadi aku akan mengajakmu berkeliling nanti." Hak Chan yang tidak mengerti ucapan Sung Jae pun hanya bisa terdiam.




Saat bel istirahat berbunyi, Shi Won dan teman-teman lainnya langsung berbondong-bondong berlari menuju ke telfon umum. Shi Won menelfon Moon Hee Joon(Member H.O.T) dan ia mendengar pesan yang di tinggalkan oleh Moon Hee Joon, "Hallo ini Moon Hee Jon dari H.O.T, Album kedua kami akan segera rilis besok dan kami akan tampil secepatnya. Janji!" Shi Won langsung berteriak kegirangan pada Dan Ji, "Dia berjanji! Berjanji!!"

Dan Ji bertanya penasaran, "Apa yang ia katakan tadi?" Shi Won menjawabnya bersemangat, "Dia meninggalkan pesan untuk fans." Dan Ji dan Shi Won langsung berteriak heboh. Yoo Jung yang berada di dekat mereka pun ikut berkomentar bahwa judul lagu H.O.T yang terbaru terdengar keren. Dan Ji bertanya, "Apa kalian sudah berbaikan?" Shi Won an Yoo Jung kompak menganggukan kepala.



Yoon Jae yang melihat Shi Won pun mnanyakan mengenai pesan yang berisi rekaman lagu yang ia terima, "Shi Won, apakah kau mengirim ini?" Shi Won langsung menampiknya, "Mengapa aku harus mengirimkannya padamu? Ayo pergi." Ajak Shi Won pada Dan Ji dan Yoo Jung. Sebelum mengejar Shi Won, Yoo Jung pun berpamitan pada Yoon Jae.




Sesuai tugasnya, Sung Jae mengajak Hak Chan untuk berkeliling sekolah sambil membawa dus susu yang kosong. Di depan ruang guru, Sung Jae meminta Hak Chan untuk menunggu karna ada sesuatu yang harus ia urus. Hak Chan mengangguk mengerti dan akhirnya menunggu di lorong sekolah sambil menunggui dus susu juga. 

Setelah selesai dengan urusannya, Sung Jae keluar dari ruang guru dan ia terkejut saat melihat Hak Chan sedang di marahi oleh guru. Saat guru sudah pergi, Sung Jae pun menghampirinya, "Apa yang kau lakukan hah?" Hak Chan menjawab, "Ah susunya tumpah." Sung Jae menatap ke lorong dan ternyata dus susu yang ia bawa itu tumpah-tumpah. Sung Jae meminta maaf karena Hak Chan mendapatkan marah guru padahal itu semua bukan salah Hak Chan. Hak Chan tidak mempermasalahkan hal itu dan mengajaknya ke kantin. Melihat sikap Hak Chan, Sung Jae pun memujinya keren.



Di kantin, Shi Won sedang makan bersama Yoon Jae, Yoo Jung dan juga Joon Hee. Shi Won mengatakan pada Joon Hee untuk membangunkannya besok jam 5 karna mereka harus pergi ke Mini Mall untuk mendapatkan album H.O.T yang terbaru. Yoon Jae mengambil susu milik Shi Won dan meminumnya dari sedotan yang sama milik Shi Won, "Mengapa kau tidak memesan albumnya?" Shi Won menjawab bahwa ia sudah memesannya namun ia tetap ingin mengantri untuk mendapatkannya secepat mungkin. Yoon Jae terus berkomentar panjang lebar hingga Shi Won memarahinya kesal, "Aku tidak mau berbicara denganmu!! Kau tidak akan mengerti ini! Dan berhentilah meminum susuku!" Shi Won mengambil dus susunya dari tangan Yoon Jae. Yoo Jung mengambil dus susu miliknya dan langsung memberikannya pada Yoon Jae, "Yoon Jae, minumlah." Yoon Jae menerima dus susu itu namun ia membuang bagian sedotannya.





Sung Jae tiba-tiba datang ke kantin dengan terburu-buru untuk mengambil dumpling yang ada di atas meja. Joon Hee memukul tangan Sung Jae yang dengan seenaknya akan mengambil dumpling langsung dengan tangan. Sung Jae pun akhirnya mengeluarkan sumpit untuk memakan dumpling itu. Sung Jae lalu bercerita mengenai murid baru dari Seoul, Hak Chan, "Yoon Yoon Jae! Sainganmu sudah datang ke sekolah ini dan ini adalah akhir kehidupanmu!! Dia sungguh keren. Selain tampan, ayahnya pun seorang Jendral Militer. Apa kau tau berapa gajih seorang Jendral?" Yoon Jae dan Joon Hee pun langsung mendengarnya dengan seksama. Tapi kemudian Yoon Jae bertanya, "Tapi bukankah kau tadi mengejeknya di kelas?" Sung Jae menampil hal itu, "Tidak. Dia sungguh seorang pria dari atas kepala hingga laki-laki!!"

Sung Jae kemudian meminta Joon Hee dan Yoon Jae untuk mendekatkan kepala agar Yoo Jung dan Shi Won tidak dapat mendengar percakapan mereka, "Dulu, di kelasnya Hak Chan ada seorang anak laki-laki yang tidak memiliki teman dan ia selali ditindas. Namun tidak ada seorang pun yang berani melawannya karena Ayah anak itu adalah kepala sekolah. Namun suatu hari saat pelajar matematika, Hak Chan memukul kepala anak itu dengan pensil!" Joon Hee dan Yoon Jae sama-sama berseru kagum. Sung Jae melanjutkan ceritanya, "Disaat murid lain mencoba diam-diam untuk membeli alkohon, Hak Chan justru meminumnya bersama dengan wali kelasnya." Lagi-lagi Joon Hee dan Yoon Jae kagum. 

Sung Jae mengatakan bahwa itu semua bukan akhir cerita, "Ini bukan akhir cerita. Kau tau 'Spark'?" Yoon Jae mengangguk. Sedangkan Joon Hee yang polos menggeleng dan bertanya, "Apa itu?" Sung Jae pun menjelaskan bahwa Spark adalah majalah dewasa dan Hak Chan memiliki semua edisi majalah itu. Sung Jae juga mengatakan bahwa Hak Chan memiliki banyak Manga. Lagi-lagi Joon Hee berkata bahwa ia tidak tau Manga. Yoon Jae yang ikut kesal pun menjelaskan bahwa Manga adalah Komik Jepang. Sung Jae berkata bahwa Ayah Hak Chan adalah seorang Jendral jadi Hak Chan tentu saja sangat kaya raya. Bahkan Hak Chang langsung pergi ke Jepang untuk membeli komik-komik itu. Dan yang terpenting dari semua hal, Hak Chan juga memiliki banyak video dewasa berbagai genre.





Di rumah, lagi-lagi orang tua Shi Won bertengkar hanya karna masalah kecil. Ayah Shi Won sedang menyaksikan berita perolehan suara presiden, namun tiba-tiba Ibu Shi Won datang dan memindahkan acara tv. Mereka saling beradu mulut dan protes. Dan Ayah Shi Won semakin marah saat Ibu Shi Won membahas mengenai club baseball Ayah Shi Won yang selalu kalah. Shi Won yang melihatnya hanya menghela nafas berat dan masuk kedalam kamar.




Pagi harinya, Shi Won dan Joon Hee berada di depan toko kaset yang masih tutup untuk membeli album baru H.O.T. Shi Won menceritakan pada Joon Hee mengenai orang tuanya yang kembali bertengkar. Joon Hee menyarankan pada Shi Won untuk meminta bantuan Yoon Jae. Shi Won menjawab bahwa ia pernah meminta bantuan Yoon Jae tapi pria itu sama sekali tidak berniat untuk membantu, bahkan ia mengatakan kalau ini semua bukanlah masalahnya. Joon Hee tersenyum dan berkomentar bahwa itulah pesona Yoon Jae, berfikir rasional dan tenang. Shi Won tidak setuju akan komentar Joon Hee.




Petugas toko sudah datang dan akhirnya Shi Won dan Joon Hee pun bisa masuk kedalam. Saat membeli album, Shi Won mendapatkan gratis poster namun ia meminta tambahan poster lagi, Petugas yang berjagapun menolak dan meminta Shi Won untuk segera pergi karna masih banyak yang mengantri. Dan setelah Shi Won, giliran Joon Hee yang mendapatkan album itu.



Saat sarapan, Ayah Shi Won mengomentari sup rumput laut yang dibuat oleh Ibu Shi Won. Ia terus mengeluh hingga membuat Ibu Shi Won marah dan membuat sup rumput laut. Mereka berdua terus bertengkar meski dimeja makan juga sedang ada Yoon Jae. Ayah Shi Won yang hendak pergi melatih baseball pun mulai berbicara ngawur mengenai pertandingan baseball yang akan datang pada Yoon Jae. Merasa canggung dengan suasana dirumah Shi Won, Yoon Jae pun akhirnya pamit pergi ke sekolah.



Sambil berjalan ke sekolah, Joon Hee dan Shi Won mendengarkan album terbaru H.O.T dan berkomentar bahwa lagu itu benar-benar enak didengar. Shi Won lalu mengatakan bahwa ia akan meminta Yoon Jae untuk mengcopy kan lagu-lagu H.O.T. dan akhirnya mereka berdua pun kembali membicarakan Yoon Jae. Shi Won yang sudah mengenal Yoon Jae sejak lahir pun mengatakan bahwa Yoon Jae adalah orang yang sangat pemilih karna Yoon Jae tidak suka memakan babi yang di steam, namun ia memakan babi yang di panggang. Lalu Shi Won juga mengatakan jika Yoon Jae selalu memilih sayuran tertentu untuk dimakan. Dan Yoon Jae juga sangat sensitif karna saat mereka berusia sembilan, Yoon Jae lah yang pertama kali sadar bahwa ada kebocoran gas di rumah tetangga. Joon Hee berkomentar bahwa Shi Won benar-benar mengetahui banyak mengenai Yoon Jae. Shi Won menjawab, "Aku sudah bersamanya sejak lahir. Bahkan rasanya tidak ada hari tanpa bertemu dengannya. Benar-benar membuatku gila!"

Tanpa sadar di belakang mereka terlihat Yoon Jae yang menatap tidak suka.





Shi Won berada di kelasnya dan sedang mendengarkan album baru H.O.T. Yoon Jae masuk kedalam untuk memberikan bekal makan siang yang ditipkan oleh Ibu Shi Won. Murid-murid wanita di kelas Shi Won pun langsung heboh saat melihat kedatangan Yoon Jae. Setelah memberikan bekal makan siang, Yoon Jae terlihat masih penasaran dengan yang mengirimi lagu untuknya, "Kau yakin, bukan kau yang mengirimkan lagu itu?" Shi Won menjawabnya acuh, "Mengapa aku harus mengirim lagu untukmu?" Shi Won bahkan menuduh Yoon Jae yang sengaja bertanya seperti itu padanya untuk memameran bahwa ada seseorang yang menyukai Yoon Jae. Yoon Jae memiliki kebiasaan menyapukan telapak tangannya pada wajah Shi Won, dan mengetahui hal itu Shi Won pun membuka mulutnya sehingga telapak tangan Yoon Jae pun terkena lidah Shi Won yang basah. Yoon Jae merasa jiji dan kemudian pergi.



Teman-teman wanita yang ada di kelas Shi Won pun protes melihat sikap kasar Shi Won pada Yoon Jae. Banyak beredar kabar bahwa Yoon Jae dan Shi Won itu berpacaran namun Shi Won membantahnya dan mengatakan bahwa dia sudah berteman sejak lahir dengan Yoon Jae.



Saat istirahat, Yoo Jung dan Shi Won saling memuji model rambut mereka yang terlihat seperti artis. Namun Yoon Jae langsung mengatakan bahwa mereka berdua tetap jelek dengan model rambut baru sekalipun. Joon Hee yang mendengarnya hanya bisa terbatuk canggung. 




Sung Jae datang menghampiri bersama Hak Chan. Shi Won dan Yoo Jung yang belum kenal dengan Hak Chan pun terlihat bingung akan sosok Hak Chan. Yoon Jae menjelaskan bahwa Hak Chan adalah siswa baru. Saat Sung Jae sudah duduk bergabung dengan teman-temannya, Hak Chan justru terlihat ragu untuk mendekat. Setelah di panggil oleh Sung Jae, Hak Chan pun akhirnya mendekat dan duduk di samping Sung Jae. Karna kursi sudah sempit, Sung Jae pun menyuruh Hak Chan untuk duduk di dekat Yoo Jung saja. Hak Chan akhirnya pun pindah duduk namun tetap menjaga jarak dari Yoo Jung. Semua yang melihat sikap Hak Chan pun merasa aneh, terutama Sung Jae yang merasa bahwa Hak Chan bukanlah tipe pria yang malu-malu.

Yoo Jung mencoba berkenalan dengan Hak Chan dan ia terus menempel padanya, "Aku Yoo Jung dan ini adalah Shi Won. Siapa namamu?" Hak Chan memperkenalkan dirinya tanpa menatap Yoo Jung. Yoo Jung tidak begitu mendengar nama Hak Chan sehingga ia kembali bertanya, "Apa? Ram Chan?" Hak Chan hanya menunjukan papan namanya dan Yoo Jung pun mengangguk mengerti. Yoo Jung  terus menatp Hak Chan penasaran, "Woah kau memiliki bulu mata yang sangat panjang. Apa itu palsu?" Yoo Jung terus mendekatkan dirinya pada Hak Chan hingga membuat pria itu merasa risih. Shi Won yang duduk disamping Yoo Jung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, "Hey aku Shi Won. senang berkenalan denganmu." Hak Chan mencoba meraih tangan Shi Won tanpa melihat ke arah Shi Won.

Ia tampan dan berkarisma. Jago dalam olahraga dan memiliki kemampuan memimpin. Tugan memberikan segalanya pada Hak Chan. Tapi sayangnya, dia melupakan sesuatu. Dia hanya mengetahui wanita dari video dewasa saja. Saat berhadapan dengan wanita asli, dia akan menjadi bodoh.



Di rumah, Shi Won sedang menonton berita bersama Ibunya, sementara Ayah Shi Won belum pulang. Dan ada berita kemenangan club yang di latih oleh Ayah Shi Won. Terdengar ada bunyi klakson mobil tanda Ayah Shi Won sudah pulang. Namun Ibu Shi Won terus menggerutu kesal, "Huh mengapa ia begitu ribut?!" Ibu Shi Won pun berjalan keluar rumah untuk menemui Ayah Shi Won.



Shi Won melakukan chatting dengan Joon Hee. Iya menceritakan bahwa Club Ayahnya kali ini menang, namun orang tuanya tetap saja bertengkar. Shi Won bahkan bercerita bahwa orang tuanya akan semakin bertengkar jika club Ayahnya menang. Karna tidak ada tanda-tanda Ayah dan Ibunya masuk kedalam rumah, Si Won pun mengatakan pada Joon Hee bahwa dia akan melihat dulu keluar. 



Shi Won keluar rumah hendak memanggil Ibu dan Ayahnya. Ia mengatakan banyak hal bagus agar Ibu dan Ayahnya tidak bertengkar. Shi Won mendekati mobil dan membuka pintu mobil, ia terkejut melihat Ibu dan Ayahnya sedang berada di dalam mobil sambil berpelukan mesra. Karna canggung, akhirnya Shi Won kembali masuk kedalam rumah.



Joon Hee mengirimi chat pada Shi Won, "Bagaimana? Apa pertengkaran mereka memburuk? Haruskah aku datang kerumahmu?" Shi Won yang masih shock dengan kejadian yang dilihatnya pun membalas chat Joon Hee, "Sampai jumpa besok." Joon Hee yang khawatir pun terus bertanya, "Apa yang terjadi? Apa Ayahmu memukul Ibumu?" Shi Won kembali membalas, "Tidak. Aku akan menemuimu besok." Joon Hee bertanya, "Apakah ini rahasia?" Shi Won menjawab, "Ya. Dan aku tidak akan memberitahukannya pada yang lain." Tiba-tiba saja Joon Hee mengatakan bahwa ia juga memiliki sebuah rahasia yang besar dan ia mengajak Shi Won untuk bertukar rahasia. Shi Won setuju dan menceritakan bahwa ia tadi memergoki orang tuanya sedang berpelukan mesra. Kini giliran Joon Hee yang menceritakan rahasianya, "Sebenarnya aku.... Menyukai....." Shi Won langsung terkejut saat menatap layar komputernya.



Shi Won dan Ibunya kembali menonton tv dengan canggung. Ayahnya datang dan membawa es krim untuk merayakan kemenangan club baseballnya. tiba-tiba saja Ibu Shi Won secara tidak sengaja menjatuhkan eskrim kecelana Ayahnya hingga akhirnya suasana kembali sangat canggung. Shi Won terdiam dan kemudian pamit masuk kedalam kamar.



Yoon Jae terus mendengarkan rekaman lagu yang dikirim sambil memikirkan siapa orang yang memberikan pesan itu padanya, "1004?? Siapa dia?"




FLASHBACK

15 Jam yang lalu....

Joon Hee mengantri album H.O.T bersama dengan Shi Won dan kini gilirannya untuk mengambil album yang telah ia pesan. Petugas bertanya, "Tanggal lahirmu?" Joon Hee menjawab, "empat oktober. 1004." Petugas memujinya dengan mengatakan itu artinya malaikat. Joon Hee hanya tersenyum dan menerima album H.O.Tnya.



Pikiran manusia sungguh terlalu luas. Mau itu dalam atau tidak, tapi tidak akan ada yang tahu. Terkadang, mereka bertengkar terus menerus. Dilain hari, mereka terlihat begitu saling mencinitai. (untuk Orang Tua Shi Won.)   Anak laki-laki yang penuh rasa penasaran itu menjadi sangat payah saat berdekatan dengan seorang gadis (Untuk Hak Chan) Ya. Kebenaran sangat tidak bisa diprediksi. Tapi kita harus menerima kebenaran itu. Karna jika kita tidak menerimanya, maka kita akan hidup dalam kebohongan. Apa yang kita lihat, bukanlah apa yang kita tahu.

FLASHBACK END

Joon Hee menatap layar komputernya dan kemudian ia mengirimkan chat-nya untuk Shi Won. Isi chatnya berisi pengakuan Joon Hee yang menyukai........ Yoon Jae.




2012, Seoul.
Reuni SMA Kwang An

Shi Won mengambil foto Hak Chan dan mereka tertawa saat melihat hasil bahwa Hak Chan 100% mirip dengan Eun Ji Won member Seche Kies. Hak Chan langsung protes dan mengatakan bahwa dirinya tidak suka Eun Ji Won. Joon Hee menengahi pertengkaran dan mengatakan bahwa Hak Chan tidak suka jika dirinya disamakan dengan Eun Ji Won. Shi Won bertanya, "Apa yang salah? Yoon Jae mirip dengan anjing." Yoon Jae tidak berekspresi apapun mendapat ejekan dari Shi Won. Shi Won lalu menyiapkan kamera HP dan meminta keempat teman pria-nya itu untuk berkumpul bersama dan berfoto, "Cepatlah kalian bergabung. Ayo kita foto bersama superstar Eun Ji Won." Canda Shi Won. Mereka berempat pun duduk mendekat. Shi Won berkomentar pada Joon Hee yang duduk di samping Yoon Jae, "Joon Hee duduklah lebih dekat!" Yoon Jae pun akhirnya merangkul Joon Hee agar lebih dekat dengannya. Dan akhirnya Shi Won pun mengambil gambar mereka berempat.




Shi Won meminta Yoon Jae untuk memijat punggungnya saat sedang berkumpul. Sambil memijat Shi Won, Yoon Jae bertanya pada teman-temannya mengenai pemilihan presiden yang akan diadakan sekitar 5 bulan mendatang. Hak Chan berkomentar bahwa dia sudah tau siapa yang akan ia pilih, bahkan ia sudah memposting sesuatu mengenai orang itu di sebuah web terkenal. Kemudian ia bertanya, "Bisakah kita memilihnya hanya dari tampangnya?" Yoo Jung langsung mengangkat tangan dan mengatakan bahwa jika presiden dilihat dari wajahnya, maka ia akan memilih Kim Soo Hyun. Shi Won tidak setuju dengan pendapat Yoo Jung, "Dia terlalu muda untuk mengetahui dunia sebenarnya. Bagaimana jika Han Suk Hyun? Dia memiliki suara yang indah. Wajahnya pun tidak tampak tua." Yoon Jae yang sedang memijat Shi Won pun tiba-tiba berkata dalam hatinya, "Han Suk Hyun. Dia ada disana, 15 tahun yang lalu."




September 1997
Busan

Joon Hee dan Shi Won pergi menonton bersama. Setelah selesai menonton, Shi Won berkomentar pada Joon Hee bahwa aktor di film tadi yaitu Han Suk Hyun tampak sangat tampan. Dan Shi Won juga memuji bahwa pria Seoul itu sangat gagah, berbeda sekali dengan pria Busan seperti Yoon Jae. Joon Hee tersenyum dan berkomentar bahwa setiap mereka sedang membahas sesuatu maka pada akhirnya Shi Won akan menjelek-jelekkan Yoon Jae.




Di waktu yang sama, 
Seoul

Tae Woong mendengar lagu yang di putar di pinggir jalan dekat stasiun bis. Mendengar lagu yang diputar itu membawanya mengingat masa lalunya.



FLASHBACK

1991.

Song Joo(Kakak Shi Won) terlihat sedang belajar bersama Tae Woong. Mereka sama-sama mendengarkan music yang di dengar oleh Tae Woong di stasiun bis. Song Joo berkata bahwa ia berharap ada seseorang yang akan menciptakan lagu untuknya seperti yang dilakukan oleh penulis lagu itu. Tae Woong memarahinya dan mengatakan bahwa Song Joo baru bisa berkencan jika sudah masuk ke perguruan tinggi. Song Hoo tiba-tiba berkata pada Tae Woong, "Oppa! Marry to me! Marry to me! Itu artinya ayo menikah." Tae Woong terdiam sesaat namun kemudian ia menjawab, "Bukan marry to me. Marry me." Song Joo sedikit menggerutu namun kemudian ia mengatakan bahwa Tae Woong akan beruntung juga menikah dengannya. Tae Woong memukulnya dan menyuruhnya kembali belajar.




FLASHBACK END....


Tae Woong berkata pada penjual kaset bahwa ia ingin membeli kaset dengan lagu ini. Saat sedang mencari kasetnya, penjual itu bertanya pada Tae Woong, "Hm apa kau mahasiswa? Kau punya rokok?" Tae Woong mengangguk dan kemudian mengeluarkan sekotak rokok dan memberikannya pada penjual itu. Lagi-lagi penjual bertanya, "Kau punya pematik?" Tae Woong kembali meneluarkan pematik dan memberikannya. Penjual bertanya, "Apa kau memberikan semuanya untukku?" Kali ini Tae Woong menjawab lain, "Tidak."





FLASHBACK


Song Joo selalu meminta semua barang yang di pakai oleh Tae Woong. Mulai dari lipbalm, sweather, hingga bantal dudukan pun diminta oleh Song Joo dari Tae Woong. Saat pengumuman penerimaan mahasiswa, Song Joo berhasil masuk ke perguruan tinggi. Ia menunjuk bibir Tae Woong dan bertanya, "Apa kau bisa memberikan ini untukku?" Tae Woong tidak menjawab, tetapi Song Joo sudah lebih dulu menciumnya. Song Joo kemudian memeluk Tae Woong dan kembali berkata, "Marry to me!" Tae Woong membalas pelukan Song Joo dan mengoreksi kata-katanya, "Marry me."




FLASHBACK END...


September 1997
Busan

Shi Won baru pulang kerumah setelah pergi menonton bersama Joon Hee. Ibu Shi Won bertanya, "Bagiamana sekolahmu?" Shi Won menjawabnya, "Aku sedang tidak ada keinginan untuk belajar hari ini. Aku bahkan kesulitan berkonsentrasi." Yoon Jae yang sedang ikut maan malam pun bertanya, "Lalu kau dari mana?" Shi Won memberi tahu bahwa ia habis menonton film The Contact. Yoon Jae protes dan mengatakan bahwa mereka semua akan menontonnya hari minggu. Shi Won menjawab bahwa ia lupa akan hal itu. Yoon Jae kembali bertanya, "Tadi aku melihat Yoo Jung di sekolah. Apa kau menontonnya sendiri?" Shi Won menjawab bahwa ia pergi menonton bersama Joon Hee. Yoon Jae langsung terkejut, "Apa? Hanya kalian berdua?"

Ibu Shi Won yang mendengar mengenai Shi Won pergi menonton bersama Joon Hee pun langsung menggodanya, "Putriku, apakau sedang berkencan dengannya?" Ayah Shi Won yang membaca koran hanya berkomentar dingin, "Pergi berkencan dan berada di peringkat akhir."  Shi Won menjawab pada Ibunya bahwa ia dan Joon Hee hanya berteman. Ibu Shi Won tidak mempercayainya dan mengatakan bahwa seorang wanita dan pria tidak mungkin hanya memiliki hubungan pertemanan. Shi Won berkata pada Ibunya, "Kenapa tidak? Ini contohnya." ucap Shi Won sambil menunjuk dirinya dan Yoon Jae. Ibu Shi Won mulai membangga-banggakan Joon Hee yang pekerja keras, rajin dan tidak seperti pria Busan kebanyakan maka dari itu Ibu Shi Won menyarankan pada Shi Won untuk menggoda Joon Hee dan menikahinya. Shi Won lelah dan pamit pergi ke kamar.



Ibu Shi Won bertanya pada Yoon Jae, "Joon Hee itu baik, bukan?" Yoon Jae menjawabnya setengah hati, "Baik." Ibu Shi Won mengulurkan gelas meminta Yoon Jae untuk menuangkan Cola, namun karna Yoon Jae sedang tidak konsentrasi, ia justru menuangkan kecap asin kedalam gelas.



Shi Won masuk kedalam kamar dan menyalakan komputernya untuk chatting. Saat membuat id, ternyata id lady1 sudah ada yang memiliki. Shi Won mencoba lady2 namun tetap sudah ada yang punya. dan pada akhirnya ia mendapatkan id lady65432. Shi Won melihat teman chatnya yang ternyata memiliki id happyend12186, Shi Won berkomentar, "Ah kau juga pasti bekerja keras."

Lady65432: Hi. Perkenalan
Happyend12186 : Mahasiswa. Laki-laki. ROTC. Seoul. Kau?
Lady65432: Aku 18
Happyend12186: Siswa Sekolah Menengah? kau pasti lucu.

Shi Won tertawa dan menjawab, "Ya aku lucu."

Happyend12186: Dimana kau tinggal?
Lady 65432: Busan
Happyend12186: Kalau begitu kau memiliki kapal?
Lady65432: Tidak. Aku tidak punya.
Happyend12186: Apa kau makan banyak sashimi?

Shi Won menggerutu kesal, "Benar-benar gila!"

Lady65432: Ikan di Busan juga mahal.
Happyend12186: Aku mengerti. Apa kau mengenal Jeong Bo Hoon? Dia temanku dari Busan.

Shi Won kembali marah-marah, "Benar-benar pria bodoh! Busan itu kota besar!"

Lady65432: Apa kau pikir Busan itu kota kecil? Bagaimana bisa aku mengetahui dia?
Happyend12186: Maaf. Tidak bermaksud.
Lady65432: Ibuku akan menggunakan telfon. Bye.


Shi Won berkomentar, "Hah apa bagusnya hidup di Seoul?" Kemudian ia pergi meninggalkan komputernya.


zoladiaries.blogspot.com
-
 

Blog Template by